Tak lama setelah Muzamil lahir, orang suci desa tersebut meramalkan bahwa ia akan meninggal pada usia 20 tahun. Ayah Muzamil tidak tahan dengan kutukan tersebut dan meninggalkan rumah. Sakina membesarkan putranya sebagai ibu tunggal, terlalu protektif. Suatu hari, Muzamil berusia 19 tahun.