Di sebuah desa kecil di Lahat, Sumatera Selatan, seorang anak laki-laki berusia 18 tahun bernama Dapunta (Qausar Harta Yudana) hampir siap untuk lulus SMA; dia dikenal sebagai Pemburu Angin secara lokal karena kemampuan larinya. Dia dan ibunya Dakunta (Wanda Hamidah) ingin dia masuk universitas, tapi ayahnya – pemimpin geng bandit – menolak mengizinkannya. Dapunta memutuskan untuk masuk universitas apapun yang terjadi. Nyimas (Siti Helda) dan guru Damar (Lukman Sardi) membantunya dengan memotivasi dia untuk berlatih lari agar dia bisa menggunakan atletik untuk masuk universitas pilihannya. Namun, teman sekelasnya Yusuf (Giorgino Abraham) – yang memiliki kemampuan berlari serupa – juga berlatih; dia menyabotase beberapa sesi latihan Dapunta. Sementara itu, Kepala Sekolah berupaya membatasi pelatihan Dapunta karena dendam terhadap ayahnya.