Dikhianati oleh pasukan kolonial Belanda, Arana berhasil melarikan diri bersama keponakannya Jamar dan Suwo, putra Hamzah yang baru lahir, salah satu sultan Indonesia terakhir yang berperang melawan tirani asing. Pada tahun 1860, setelah mengembara selama bertahun-tahun di dataran Wild West Amerika, Arana dan kedua bersaudara itu kembali ke Indonesia untuk membalas dendam orang yang mereka cintai yang telah meninggal dan menghukum orang jahat yang menyebabkan kemalangan mereka.