Kesuksesan Siti Zahrana dalam bidang akademis membuat orangtuanya khawatir. Zahrana belum menikah pada usia awal tiga puluhan. Ada banyak pria yang memintanya, tapi dia menolak semuanya dengan sopan. Permasalahan Zahrana yang saling bertentangan pun bermunculan: mengikuti keinginan orang tuanya atau mengejar mimpinya sendiri. Sebenarnya dia sudah mengalah sekali. Dia menolak jabatan pengajar di Universitas Gadjah Mada. Pasalnya, orang tuanya yang tinggal di Semarang tidak ingin ia pergi. Jadi Zahrana mengajar di salah satu universitas di Semarang dan tinggal bersama mereka. Kemudian ia juga melewatkan kesempatan beasiswa doktoral dari Tiongkok.