Denias tinggal di kaki Pegunungan Jayawijaya. Ia bersekolah di sebuah pondok di atas bukit yang dikelola oleh Pak Guru (atau Guru), yang berasal dari Jawa. Pak Guru meyakinkan Denias untuk melanjutkan pendidikannya karena yakin anak itu pintar dan bisa menjadi ahli matematika. Maleo sang prajurit pun mendorong Denias untuk pergi melintasi gunung tempat sekolah bagus itu berada. Kemudian Denias melakukan ekspedisi 10 hari untuk menemukan sekolah itu sendirian. Kantong tidurnya hanyut di sungai dan dia juga pingsan karena kelelahan. Kemudian ia harus berjuang untuk bisa diterima di sekolah tersebut karena Perusahaan Freeport pemiliknya, hanya mengizinkan anak-anak kepala suku atau suku terdekat saja yang bisa diterima.