Mazmur dan teman-temannya tinggal di Papua. Setiap hari mereka bersekolah, namun tidak ada guru yang mengajar mereka. Mereka kemudian belajar dengan belajar dari penduduk setempat di sekitar mereka; Pastor Samuel, Om Ucok, Om Jollex, dll. Keadaan berubah pada Mazmur dan teman-temannya setelah pembunuhan ayah Mazmur yang ia lihat dengan mata kepalanya sendiri.