Ikta telah diangkat menjadi Ksatria Kekaisaran, dan kehidupan barunya di Sekolah Perwira Tingkat Tinggi pun dimulai. Ikta yang mudah bosan mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri, dan tidak lama kemudian dia berkelahi dan membuat musuh di antara para perwira tinggi. Dia dijebak untuk dipermalukan selama latihan tiruan, dan yang lebih buruk lagi, komandan peletonnya tidak mau mendengarkan sepatah kata pun yang dia ucapkan. Alasannya: karena dia tidur dengan ibunya!