Ones bekerja sebagai sopir taksi di Jakarta. Namun penghasilannya yang pas-pasan tidak menyurutkan semangatnya untuk merawat kakeknya yang sudah lanjut usia dan sangat ingin segera meninggal. Untuk membahagiakan kakeknya, ia membelikannya kursi pijat otomatis meski harus meminjam uang dari bosnya, Rambo. Namun, tagihannya masih belum dibayar, jadi bos Rambo mengancam akan naik taksi. Ningsih yang baru pulang dari Arab Saudi menyewa taksinya untuk pulang ke kampung halamannya di Indramayu dengan menawarkan ongkos yang mahal. Tergiur dengan sejumlah besar uang, dia langsung setuju. Namun ketika mereka berhenti untuk makan malam, Ones harus membayar karena Ningsih mengaku lupa menukarkan uangnya. Lalu mobilnya mogok sehingga Ones harus menggendong Ningsih sepanjang perjalanan pulang.