Melody Brooks, siswa kelas enam yang menderita cerebral palsy, memiliki kecerdasan dan pikiran yang tajam, tetapi karena ia tidak bisa berbicara dan menggunakan kursi roda, ia tidak diberi kesempatan yang sama dengan teman-teman sekelasnya. Ketika seorang pendidik muda menyadari potensi muridnya yang belum dimanfaatkan dan Melody mulai berpartisipasi dalam pendidikan umum, Melody menunjukkan bahwa apa yang ia katakan lebih penting daripada bagaimana ia mengatakannya.