Setelah menyerahkan laporan tentang perlakuan terhadap buruh kolonial Tiongkok, Kaji ditawari jabatan kepala buruh di sebuah operasi pertambangan besar di Manchuria, yang juga memberinya pengecualian dari dinas militer. Dia menerima, dan pindah ke Manchuria bersama istrinya yang baru menikah, Michiko, namun ketika dia mencoba menerapkan gagasannya tentang perlakuan yang lebih manusiawi, dia mendapati dirinya berselisih dengan pejabat yang licik, mandor yang kejam, dan polisi militer.