Pada tahun 1825, Clare, seorang narapidana Irlandia berusia 21 tahun, mengejar seorang tentara Inggris melalui hutan belantara Tasmania, bertekad membalas dendam atas tindakan kekerasan mengerikan yang dilakukannya terhadap keluarganya. Dia meminta jasa pelacak Aborigin yang juga mengalami trauma dari masa lalunya yang penuh kekerasan.