Baru saja meraih kesuksesan novel horor pertamanya, Jessie dipuja oleh dunia literal sebagai Stephen King berikutnya. Sementara editornya dengan cemas menunggu novel berikutnya, dia mengalami hambatan penulis. Karena takut menjadi novelis sukses, Jessie berkelana ke kabin mendiang bibinya di hutan untuk mencari inspirasi buku barunya. Karena sudah bertahun-tahun tidak berkunjung, Jessie tidak ingat musim panas masa kecilnya di kabin atau waktu yang dihabiskannya di hutan sekitarnya. Namun saat kegelapan menyelimuti malam pertama Jessie sendirian di kabin, ingatannya mulai terbangun. Kehadiran gelap ada di sini; yang sepertinya memperhatikan setiap gerakan Jessie dan yang selalu dia takuti. Serangkaian peristiwa erotis, aneh dan menakutkan yang memaksa Jessie mempertanyakan realitasnya sendiri.