Setelah penembakan massal di pemakaman polisi, mantan polisi penyendiri Gannon mendapati dirinya tanpa disadari terpaksa keluar dari masa pensiunnya ketika dia menyadari bahwa pembunuhnya adalah anggota milisi yang sama dengan yang dia ikuti setelah keluar dari kepolisian. Memahami bahwa penembakan tersebut dapat memicu reaksi berantai kekerasan serupa di seluruh negeri, Gannon mengkarantina rekan-rekan milisinya di pabrik kayu terpencil yang mereka sebut sebagai markas besar mereka. Di sana, ia melakukan serangkaian interogasi yang melelahkan, berniat menemukan si pembunuh dan menyerahkannya kepada pihak berwenang untuk mencegah pertumpahan darah lebih lanjut.